Selasa, 26 Januari 2016

Quadrature Amplitudo Modulation

Quadrature Amplitudo Modulation adalah sebuah skema modulasi yang membawa data dengan mengubah amplitudo dari dua gelombang pembawa. Kedua gelombang tersebut, biasanya sinusoid, berbeda fase dengan yang lainnya sebesar 90 ° dan oleh karena itu disebut pembawa kuadratur.

4-Quadrature Amplitudo Modulation merupakan teknik encoding M-er dengan M=4, dimana ada empat keluaran QAM yang mungkin terjadi pada frekuensi pembawa. Karena ada 4 keluaran yang berbeda, maka harus ada 4 kondisi masukan yang berbeda. Karena masukan sinyal digital ke QAM modulator adalah sinyal biner, maka untuk memperoleh 4 kondisi masukan yang berbeda diperlukan lebih dari satu bit masukan. Dengan memakai 2 bit masukan, maka diperoleh 4 kondisi yang mungkin : 00, 01, 10, 11 data masukan biner digabung menjadi kelompok dua bit. Masing masing kode bit menghasilkan salah satu dari 4 keluaran yang mungkin


8-Quadrature Amplitudo Modulation hampir sama dengan 4 QAM, hanya saja er pada 8 QAM bernilai 8 jadi M=8 dimana terdapat 8 keluaran berbeda, dengan 8 kondisi masukan yang berbeda, maka bit yang di gunakan berjumlah 3bit yang mungkin :000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, 111

Jumat, 22 Januari 2016

Rumah Kelapa Emas sebagai peluang usaha memanfaatkat limbah kelapa menjadi produk yang siap jual



DATA PERUSAHAAN
1.
Nama Perusahaan
:
Rumah Kelapa Emas
2.
Bidang Usaha
:
Penghasil barang
3.
Jenis Produk
:
Miniatur Perahu Kajang
4.
Alamat Perusahaan
:
Jln. Tanjung Api-Api Koplek THI Blok W18 No.09
5.
Nomor telepon
:
0811 754 872
6.
Alamat email
:
rumahkelapaemas01@gmail.com
7.
Situs web/ blog
:
www.rumahkelapaemas.blogspot.com

  1. BIODATA PEMILIK
Nama                          : April Nurahman
Jenis Kelamin              : Laki – laki
Tempat/Tgl Lahir        : Jakarta, 30 April 1994

A.     DASAR PEMIKIRAN
            Masyarakat Sumatera Selatan sudah lama tumbuh dengan kepekaan nilai–nilai budaya khususnya yang merupakan salah satu khas masyarakat tempo dulu, diantara kebiasaan masyarakat Sumatera Selatan yaitu berdagang. Pada dulu tempat yang digunakan untuk berdagang banyak terdapat di pingigran sungai musi dengan mengunakan perahu kajang. Dan perahu kajang tersebut bukan hanya tempat perdagangan melainkan sebagai rumah singgah dan sarana transportasi sungai.
            Pada peradaban manusia modern yang serba mesin dan plastik sekarang kita sulit menjumpai alat transportasi tempo dulu yaitu perahu kajang dari kayu. yang telah hilang ditelan masa, padahal kalau perahu kajang tersebut diabadikan bukan tidak mungkin wisatawan domestik maupun manca negara akan tertarik untuk menikmatinya, untuk mengingat budaya tempo dulu. Para generasi seperti saya hanya dapat melihat dalam foto sedangkan pencintraan visualnya telah hilang dan sulit dijumpai.
            Berdasarkan pemikiran diatas dengan semangat membangun dan mengingat peradaban yang telah hilang kami membuat usaha miniatur perahu kajang yang mungkin nantinya dapat dijual/dipamerkan sebagai oleh-oleh khas Sumatera Selatan. Yang barang tentu kedepan akan menjadi souvenir andalan di Provinsi Sumatera Selatan serta sekaligus menjadi nilai jual bagi para wisatawan domestik maupun manca negara.
            Perahu kajang dalam pembuatannya akan sangat membantu dalam pelestarian alam karena bahan baku untuk membuat perahu kajang tersebut berasal dari limbah kelapa yang tidak terpakai yakni mancung kelapa, selain ramah lingkungan produk ini memiliki nilai jual yang tinggi dikarenakan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tersbut dibutuhkan pengerajin yang handal serta telaten dibidangnya.
B.      TUJUAN
Menjadikan Perahu Kajang sebagai Souvenir Andalan Khas Provinsi Sumatera Selatan.

C.      DETAIL PRODUK (bahan baku, proses, dan kapasitas)
            Produk yang dihasilakan berupa miniatur perahu kajang yang telah terdesaian menarik serta dikemas rapih dalam etalase kecil sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.  Perahu kajang yang telah selesai dibuat diberi lukisan Laquer yakni Hitam- Emas merupakan kesenian dan warna asli khas Provinsi Sumatera Selatan sebagai bentuk yang mencirikan asli bahwa perahu tersebut dibuat di Provinsi Sumatera Selatan.
            Diluar etalase dibuat deskripsi model perahu yang telah dibuat dengan penjelasan tentang sejarah perahu tersebut dibuat dan pada tahun keberapa perahu itu ada di bumi perairan Provinsi Sumatera Selatan. Sehingga calon pembeli mengetahui sejarah dari miniatur perahu yang dibuat.
DSCN5879.JPG

A.      Alat
1. Mistar
2. Cutter
3. Gunting
4. Tang
5. Kuas
6. Gergaji
7. Spidol Perak
8. Lilin
9. Mesin Pengamplas
B.  Bahan
1. Mancung Kelapa
2. Serbuk Kayu
3. Daun Pohon Falm
4. Spirtus
5. Getah Durian
6. Lem
7. Amplas
8. Pernis
C. Proses Pembuatan
1.      Ambil mancung kelapa yang masih keras pada pohon kelapa.
2.      Potong mancung kelapa sesuai dengan panjang perahu yang diinginkan.
3.      Bentuk mancung Kelapa yang dipotong menyerupai bagian bawah perahu.
4.      Potong mancung kelapa menyerupai bila bambu sepanjang perahu yang ingin dibuat untuk di jadikan dinding
5.      Lem setiap bagian dinding yang ingin di pasang.
6.      potong mancung untuk dijadikan alas perahu sesuai lebar perahu sebanyak yang dibutuhkan.
7.      Buat rangka atap kajang dengan mancung kelapa yang dibentuk kecil.
8.      Buat dan susun atap kajang dengan daun Falm yang sudah tipis.
9.      Lem semua bagian yang telah disusun dan dibentuk.
10.  Cat alas perahu dan atap menggunakan cairan getah durian.
11.  warnai badan perahu dengan cairan getah durian.
12.  Lukis bagian bawah perahu dengan kesenian asli Sumatera Selatan "Laquer"
13.  Hitam kan bagian bawah perahu dengan langas lilin.
14.  Mengkilat kan perahu dengan cat yang telah disediakan.
15.  Kemas perahu kajang kedalam etalase.
D. Kapasistas
            Kapasistas ukuran produk jadi sebesar ukuran bahan baku mancung kelapa yang telah diolah biasanya hasil jadi dengan panjang 25cm dan lebar 7cm dengan ketebalan dalam 4 cm.
D.     PASAR dan STRATEGI PEMASARAN
a.      Pasar
Target pasar adalah para wisatawan yang berkunjung ke provinsi sumatera selatan atau penduduk lokal yang berminat akan keaslian oleh-oleh souvenir khas sumatera selatan.
b.      Strategi Pemasaran
1.  Membuat Spanduk dan Brosur.
     Strategi pemasaran ini memanfaatkan media cetak untuk menyebarkan iklan.
2. Jejaring Sosial
     Strategi ini dengan memanfaatkan jejaring social seperti facebook, twitter,          instagram, BBM dan lain sebagainya.
3. Kerja sama ukm
Strategi ini dengan memanfaatkan para link atau temen ukm untuk saling menitipkan barang.
4.  Antar Instasi dan Lembaga
Strategi ini dengan bekerja sama dengan para instasi terkait seperti perbankan, kami akan menitipkan produk kami disetiap bank-bank besar di Provinsi Sumatera Selatan dan Kami juga akan berkerja sama dengan pengelolah Bandara Sultan Mahmud Badarudin II untuk menitipkan produk kami tersebut karena bandara merupakan tempat yang sangat strategis untuk dilewati para wisatawan yang akan berkunjung ke Provinsi Sumatera Selatan.
E.      ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang membuat usaha ini adalah para mahasiswa yang telah dilatih oleh para pengerajin khusus, dan telah diberikan izin untuk membuat usaha tersebut.

F.       BIAYA PRODUKSI DAN KEBUTUHAN MODAL
a)      Modal perhari untuk 2 Perahu Kajang
No.
Bahan
Volume
Biaya
Jumlah
1
Mancung kelapa
10
Rp.3.000
Rp.15.000
2
Serbuk kayu
1 Bungkus
Rp.5.000
Rp.5.000
3
Daun pohon falm
2 Tangkai
Rp.3.000
Rp.6.000
4
Spirtus
1/4 Liter
Rp.5.000
Rp.5.000
5
Getah durian
1/4 Liter
Rp.10.000
Rp.5.000
6
Lem ekotek
1 bungkus
Rp7.000
Rp.7.000
7
Amplas
3 Lembar
Rp.4.000
Rp.12.000
8
Pernis
1 Kaleng
Rp.30.000
Rp.30.000
9
Pena Perak
1 Buah
Rp.15.000
Rp.15.000
10
Lilin
3 Buah
Rp.1.500
Rp.4.500
Total
Rp. 104.500

b)      Biaya produksi untuk perahu kajang siap jual
No.
Bahan
Volume
Biaya
Jumlah
1
Kotak Kaca
2 Buah
Rp. 30.000
Rp.60.000
2
Leaflat
2 Buah
Rp. 8.000
Rp.16.000
3
Stiker Logo
2 Buah
Rp.4.000
Rp. 8.000
Total
Rp.84.000

c)      Kebutuhan Modal
No.
Bahan
Volume
Biaya
Jumlah
1
Mesin Potong
2 Buah
Rp. 3.000.000
Rp. 6.000.000
2
Mesing Penghalus
3 Buah
Rp. 4.000.000
Rp. 12.000.000
3
Sewa Tempat
1 Kios
Rp. 8.000.000
Rp. 8.000.000
4
Kursi
5 Buah
Rp. 200.000
Rp. 1.000.000
5
Meja
2 Buah
Rp. 300.000
Rp. 600.000
6
ATK
1 Set
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Total
Rp. 28.100.000

d)      Proyeksi Keuntungan
Penjualan dalam 1 bulan
No
Jenis
Volume
Harga
Jumlah
1.
Perahu Kajang
2/hari @30 = 60 Buah
Rp.350.000
Rp. 21.000.000
Total
Rp. 21.000.000
Biaya produksi dan kebutuhan pokok 1 bulan
No
Jenis
Volume
Biaya
Jumlah
1
Biaya modal perhari
@30 hari
Rp. 104.500
Rp. 3.135.000
2
Biaya produksi perhari
@30 hari
Rp. 84.000
Rp. 2.520.000
3
Makan dan minum
5 orang pengrajin
@30 hari
Rp. 100.000
Rp. 3.000.000
4
Listrik
1 Bulan
Rp. 200.000
Rp. 200.000
5
Air
1 Bulan
Rp. 150.000
Rp. 250.000
6
Sampah
1 Bulan
Rp. 50.000
Rp. 50.000
7
Keamanan
1 Bulan
Rp. 200.000
Rp. 200.000
8
Gaji 5 orang pengrajin
1bulan @5orang
Rp. 1.500.000
Rp. 7.500.000
Total
Rp. 16.855.000
Keuntungan 1 bulan = penjualan 1 bulan - biaya produksi dan kebutuhan pokok 1 bulan.
Keuntungan = Rp. 21.000.000 - 16.855.000 = Rp. 4.145.000









e)      Break event point
Break even point atau balik modal adalah lama waktu untuk mengembalikan modal yang telah terpakai. Dapat dihitung dengan :
BEP = Kebutuhan modal : Keuntungan
BEP = 28.100.000 : 4.145.000 = 6,7 Bulan
"Jadi untuk balik modal diperkirakan dalam waktu 6 - 7 bulan"

G.     KESIMPULAN
            Perahu kajang adalah perahu khas Provinsi Sumatera Selatan pada tempo dulu, usaha Rumah Kelapa Emas adalah usaha yang bergerak dibidang kerajinan untuk membuat perahu kajang yang dijadikan miniatur untuk dijual sebagai salah satu buah tangan asli Provinsi Sumatera Selatan. Yang mana dalam hal ini usaha perahu kajang ini perlu diperhatikan sebagai salah satu usaha yang mendorong Industri Kreatif dan membawa nama baik Provinsi Sumatera Selatan.






Depok, Januari 2016       
       Mengetahui  


                                                                                                          April N