Jenis-jenis
Orbit
Banyak
satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit
bisa mengorbit
dengan ketinggian berapa pun.
1. Orbit
Rendah (Low Earth Orbit,
LEO): 300 – 1500 km di atas permukaan bumi.
2. Orbit
Menengah (Medium Earth Orbit,
MEO): 1500 - 36000 km.
3. Orbit
Geosinkron (Geosynchronous
Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas
permukaan
Bumi.
4. Orbit
Geostasioner (Geostationary
Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan
Bumi.
5. Orbit
Tinggi (High Earth Orbit,
HEO): di atas 36000 km.
Jika ditinjau
dari posisi relatif satelit terhadap bumi ada yag dinamakan
Geostasioner
(geostationary). Orbit ini juga dikenal sebagai geosynchronous
atau
synchronous.
Ketinggian orbit ini kira-kira 22.223 mil atau 1/10 jarak ke
bulan.
Jalur ini juga
dikenal sebagai ”tempat parkir satelit”, sebab begitu banyak satelit,
mulai dar
satelit cuaca, satelit komunikasi hingga satelit televisi. Akibatnya, posisi
masing-masing
harus tepat agar tidak saling menginterferensi sinyal.
Berikut detil
dari orbit satelit:
70 -1.200 mil (asynchronous
orbits) : digunakan oleh satelit pengamat, yang
biasanya
mengorbit pada 300 -600 mil (470-970 km), berfungsi sebagai fotografer.
Misalnya
satelit Landsat 7, ia bertugas untuk pemetaan, pergerakan es dan tanah,
situasi
lingkungan (semisal menghilangnya hutan hujan tropis), lokasi deposit
mineral hingga
masalah pertanian; satelit SAR (search-and-rescue)
juga disini,
dengan tugas
menyiarkan ulang sinyal-sinyal darurat dari kapal laut atau pesawat
terbang yang
dalam bahaya; Teledesic, yaitu satelit yang di-backup sepenuhnya
oleh Bill
Gates, memberikan layanan komunikasi broadband (highspeed),
dengan
sarana satelit
yang mengorbit pada ketinggian rendah (LEO, Low Earth
Orbiting).
3.000 -6.000 mil (asynchronous
orbits) : digunakan oleh satelit sains, yang
biasanya
berada pada ketinggian ini (4.700 -9.700 km), dimana mereka
mengirimkan
data-data ke bumi via sinyal radio telemetri. Satelit ini berfungsi
untuk
penelitian tanaman dan hewan, ilmu bumi, seperti memonitor gunung berapi,
mengawasi
kehidupan liar, astronomi (dengan IAS, infrared astronomy satellite)
dan fisika.
6.000 -12.000 mil (asynchoronous
orbits) : satelit GPS menggunakan orbit ini
untuk membantu
penentuan posisi yang tepat. Ia bisa digunakan untuk kepentingan
militer maupun
ilmu pengetahuan.
22.223 mil (geostationary orbits)
: digunakan oleh satelit cuaca, satelit televisi,
satelit
komunikasi dan telepon. (sumber : Gatot Santoso – ebook
Sistem
Komunikasi Satelit)